Rabu, 06 April 2011

KESEHATAN ^ Prosedur Memakai Kawat Gigi Permanen ^


Akhir – akhir ini semakin banyak kalangan muda usia, baik kaum hawa maupun kaum adam, yang memiliki susunan gigi tidak teratur / karehol. Memakai kawat gigi permanen. Bahkan, ibu – ibu muda pun tanpa canggung mengenakan kawat gigi tersebut. Berbagai variasi dan cincin karet warna – warni menghiasi  kawat gigi tersebut.
“Dok, cincin karetnya warna – warni supaya kelihatan keren dan fashionable” begitu kurang lebih komentar para pasien yang memakai kawat gigi.
Memasang kawat gigi adalah salah satu upaya merapikan gigi yang tidak beraturan guna mencapai fungsi pengunyahan dan mencapai nilai estetik yang diharapkan. Dengan demikian, keadaan kesehatan umumpun akan tercapai. Untuk memperoleh keadaan seperti itu sangat diperlukan kerja sama antara DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONTI dan pasien sendiri karena perawatan ortodonti sangat memerlukan waktu cukup lama, bervariasi, dan tergantung kasus yang dihadapi. Umumnya waktu yang diperlukan sekitar 2 – 3 tahun, dengan waktu kontrol 2 minggu sekali atau 1 bulan sekali setelah selesai pemasangan kawat gigi permanen dan biayanya cukup mahal.
Melihat rumitnya pemasangan kawat gigi ini, HANYA DOKTER SPESIALIS ORTODONTI (Drg.Sp.Ort) yang pantas dikunjungi pasien. Calon pasien harus cermat memilih dokter karena kesalahan prosedur dapat berakibat negative / membahayakan pasien (pernah teralami oleh saya).
Untuk pemasangan kawat gigi permanen hanya dokter gigi spesialis ortodonti yang halal mengerjakannya. Pada papan prakteknya pun tertulis “Drg. Sp.Ort”. seorang dokter gigi umum untuk memperoleh gelar spesialis ortodonti diperlukan waktu paling cepat 3 – 3,5 tahun.
Jangan main – main dengan perawatan ini karena dampaknya bisa seumur hidup, dapat menimbulkan sakit kepala yang berkepanjangan, atau mengganggu pada rahang, yang akan lebih sulit untuk memperbaikinya (karena harus bedah mulut, misalnya).
Menurut Ketua Umum Ikatan Ortodontis Indonesia, Prof. Dr. Ekky Soeria Soemantri, Sp.Ort setiap bulan ia menerima 3 sampai 5 pasien dari sekitar 20 pasien yang memerlukan perawatan ulang dan perlu diperbaiki kondisinya. Hal ini muncul karena kesalahan dalam praktek ortodontis yang dikerjakan dengan tidak tepat
Prosedur à à à Sebelum pemasangan kawat gigi, dokter gigi sp.ort terlebih dahulu melakukan pencetakan rahang dan melakukan foto rontgen (cephalometri dan panoramic). Prosedur ini harus dilakukan dan dianalisis terlebih dulu. Supaya tidak terjadi salah perhitungan serta untuk ketepatan tindakan. Perlu juga diketahui pasien bahwa beberapa saat setelah pemasangan kawat gigi permanen akan muncul sakit kepala, rasa ngilu pada gigi,  ataupun sariawan. Untuk menghindari keadaan ini sangat diperlukan sekali kerja sama yang baik antara pasien dan dokter gigi spesialis ortodonti.
Fungsi kawat gigi adalah untuk merapikan susunan gigi yang tidak beraturan karena pada kondisi gigi yang tidak beraturan akan sangat memudahkan sisa makanan menyelinap diantara permukaan gigi sehingga permukaan gigi akan tampak kotor. Apalagi bila pasien kurang memerhatikan kebersihan mulut dan gigi pasti akan menimbulkan nafas tidak segar, gigi berlubang, serta keluhan – keluhan lain.
Jadi apabila pasien yang telah dipasang kawat gigi permanen, disamping harus rajin kontrol ke dokter gigi spesialis ortodonti, juga harus lebih rajin merawat gigi dengan cara menyikat gigi secara teratur dan benar. Sikat gigi yang digunakanpun khusus. Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti tidak memakan makanan yang lengket – lengket / permen karet, menghindari menggigit langsung buah apel / yang keras2, dan menghindari makan jagung dari tongkolnya. Bila malas merawat gigi, kawat gigi pun dapat merusak gigi geligi. Jadi jangan berharap susunan gigi akan menjadi rapih tapi malah sebaliknya gigi akan hancur karena proses karies terus berlangsung. Jika sudah terjadi begitu, perawatan kawat permanen pun terbuang dengan percuma / tidak berhasil dengan baik.
Sebaliknya, perawatan akan berhasil jika pasien kooperatif. Pada akhir masa perawatan ortodonti, bila keadaan susunan gigi telah dicapai sesuai yang diharapkan, kawat gigi pun akan dilepas, tetapi akan diikuti oleh periode fiksasi dengan memakai kawat gigi lepasan. Ini umumnya berlangsung paling sedikit selama 6 bulan dan hanya dilepas saat makan. Hal ini harus dilakukan supaya susunan gigi yang telah dicapai tidak berubah posisi / relaps karena struktur tulang rahang sekitar gigi geligi belum kuat / belum terbentuk secara sempurna.






---------------------- For you ---------------------------